Senin, 20 Oktober 2008

Mengais Berkah Ramadan

Mencari Berkah Ramadan
Ingin Mudik Rela Jadi Joki Timbangan

Menghabiskan saat-saat lebaran bersama keluarga dan kerabat tentu menjadi dambaan setiap orang (muslim), khususnya yang ada di perantauan. Demikian juga dengan Bella (9), karena keinginan tesebut dirinya rela mengais rejeki dengan melakoni usaha yang bisa dibilang tidak ringan bagi bocah ini, joki timbangan.
Arman================
Cuaca di kawasan Kawi Jaya Nagoya cukup panas siang hari itu. Meski demikian kesibukan warga sangat terasa di sana. Diantara lalu-lalang warga tampak sosok bocah perempuan mungil yang selalu menghampiri setiap orang yang lewat secara bergantian. Dilihat dari cara bicaranya, nampaknya dia sedang menawarkan sesuatu.
Karena penasaran koran ini pun mecoba mendekatinya. Dan benar, ternyata bocah perempuan ini sedang menawarkan jasa timbangan kepada setiap orang yang dijumpainya. Tangan kirinya yang mungil menenteng sebuah timbangan tua dengan merek IEKA tersebut. Dari keterangan yang tertera, timbangan lantai tersebut memiliki kapasistas maksimal hingga 130 kilogram. Sementara tagan kanannya tampak menggenggam erat beberapa lembar uang ribuan. Mengenakan jilbab putih, meski warnanya telah memudar, bocah ini bergerak lincah di antara kesibukan warga metropolis ini.
Ketika disapa, bocah ini pun langsung menghentikan aksi 'merayunya'. Kepada koran ini ia memperkenalkan diri dengan nama Bella, warga Tanjung Uma yang kini baru genap berusia sembilan tahun. Bella mengaku terpaksa menjalani 'bisnisnya' sebagai joki timbangan karena ingin membantu kedua orangtuanya supaya mereka sekeluarga bisa mudik lebaran tahun ini. "Tahun lalu kami tak pulang kampung," keluh siswi kelas empat MI Al-Muttaqin ini.
Bella mengatakan, saat ini ibunya bekerja sebagai tukang bakso dengan pengasilan yang pas-pasan. Sedangkan ayahnya sehari-hari menjadi pemulung dengan pendapatan yang tidak pasti. Tentu saja, dengan kondisi yang sulit sekarang ini, penghasilan kedua orangtua nya belum bisa dibilang cukup untuk menghidupi Bella dan ketiga saudaranya (Bella anak kedua dari empat bersaudara). Apalagi untuk biaya mudik ke Guntung Tanjung Batu, yang tentunya membutuhkan biaya yang tidak kecil.
Sebenarnya, dengan menggunakan timbangan yang sama, tahun-tahun lalu 'profesi' joki timbangan ini pernah dijalankan oleh ayahnya. Namun karena merasa sudah mulai besar, Bella ingin membantu ayahnya dengan mengambil alih profesi ini. Profesi ini sengaja dijalankan setiap bulan puasa karena mengharap berkah bulan Ramadan.
Meski kelihatan sepele, namun menjadi joki timbangan dirasa cukup berat bagi Bella. Dari sekian banyak orang yang ditawari jasanya, hampir 70 persen menolak menggunakan timbangannya meski Bella tidak mematok tarif untuk jasa timbangannya. "Terserah mereka (konsumen) mau kasih berapa," tutur Bella. Rata-rata konsumen memberi uang imbalan sebesar Rp1000 untuk sekali timbang. Namun hingga tengah hari, Bella belum bisak mengumpulkan banyak uang. "Baru dapat sedikit," kata gadis cilik ini sambil menundukkan wajahnya.
Setelah hampir setengah jam ngobrol, wajah joki musiman ini mulai menampakkan tanda-tanda keletihan. Ketika ditawari makan dan minum, Bella malah menggelengkan kepalanya. "Saya lagi puasa," ujarnya dengan nada lemah.
Sungguh mulia tekad Bella, demi keinginan mudik keluarganya dirinya rela menyusuri lorong-lorong rejeki di bawah panasnya terik matahari. Apalagi Bella dalam kondisi sedang b\menjalankan ibadah puasa. Lebih dari itu, Bella ternyata masih menyimpan asa yang tak kalah mulianya di hari lebaran nanti. "Saya ingin beli baju lebaran untuk adikku," ujar Bella lirih. (cr1)

Tidak ada komentar: